Monday, August 31, 2009

Akibat Salah Pasang Part Kopling Suzuki Satria F-150

Mungkin pernah ada yang mengalami kopling Suzuki Satria F-150 minta disetel terus. Jadi, jarak main di tuas kopling minta disetel jauh melulu. Padahal, frekuensi pemakaian terhitung dengan jari.

Sampai mengalami kondisi seperti itu, menurut Sugio, Kepala Mekanik Suzuki Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan karena ada kesalahan pemasangan di bagian part. Kemungkinan, kesalahan urutan pemasangan saat penggantian komponen di rumah kopling.

Contoh, saat melakukan penggantian kampas. Sebaiknya perhatikan posisi urutan part. Terutama ketika memasang laher bambu atau yang biasa disebut laher matahari. Sampai tidak urutan, kinerja kopling tidak sempurna.

Gejala lain, saat perpindahan gigi, semisal dari dua ke netral, terasa keras atau sulit. Menurut Sugio, beda dengan gejala kampas kopling habis.

Seharusnya, laher bambu dipasang setelah stut atau penarik kopling yang berada di rumah kopling.. "Jika pemasangan yang salah dibiarkan saja, akibatnya ada part yang cepat aus," tutur Segio.

Komponen yang aus tersebut bagian penutup kampas kopling. Karena berhubungan langsung dengan stut kopling.

Sunday, August 9, 2009

Satria F-150 Vs Spin 125
2693varian-karbu-1.jpgBuat penyuka adu kebut, tentunya memperbesar peranti pengabut udara jadi salah satu faktor penentu akselerasi. Gak sedikit dari sobat yang mengganti karburator standar, pakai karbu yang punya venturi lebih besar. Baik itu tipe vakum atau konvensional. Nah, ini ada tawaran menarik. Yap! Pilih karbu milik Suzuki Satria F-150, Spin 125, Thunder 125 dan Bajaj Pulsar 180. Meski tarikan tak segarang karbu skep biasa, namun konsumsi bensin lebih irit.

Kali ini akan dibahas Satria F-150 dan Spin 125. “Bisa dipakai untuk Yamaha Mio. Karena venturi asli Mio 2694varian-karbu-2.jpghanya 24 mm. Sedang FU atau Spin punya diameter venturi 26 mm,” ungkap Hasan Basri, pemilik bengkel Hasan’s Motor di Jl. Kelapa Dua Raya, Pos Pengumben, Jakarta Barat.

Menurut Hasan lagi, dengan kondisi seperti ini motor bisa lebih berakselerasi. Katanya, di putaran atas motor jadi lebih mau jalan terus tuh. Ya iyalah, kan pasokan bahan bakar dan udaranya juga lebih besar ya?

Tapi jangan kaget lho! Sebab keduanya alias antara karbu Satria F dan Spin juga memiliki perbedaan! Malah nggak sedikit dari penyuka kebut yang lebih memilih karbu FU meski keduanya mengaplikasi venturi yang sama. Ya, sama-sama 26 mm.

2695varian-karbu-3.jpgWaduh, kenapa ya? Coba cari tahu aja yuk! Menurut Hasan yang sudah merasakan kerja sebagai mekanik resmi di dua pabrikan motor berbeda ini, venturi bagian dalam karbu Satria F lebih besar ketimbang Spin.

Benar aja! Setelah diukur pakai sigmat, diameter venturi bagian dalam Satria F adalah 24 mm. “Sedang milik Spin hanya 21 mm. Jadi udara yang masuk jadi bisa lebih banyak,” kata pria yang kental dengan logat Betawi-nya ini.

Besarnya lingkar dalam karbu itu, tentu diikuti lagi dengan penyesuaian lainnya. Yaitu dari diameter botol skep itu sendiri. Coba tebak, mana yang lebih besar ukurannya? Betul! Pastinya Satria F-150 dong.

Masak venturi besar tapi botol skep kecil. Ya bocor dong. Coba ukur lagi, botol skep Satria F lebih besar 3,5 mm dari Spin. Yup! Spin hanya punya diamater 21 mm. Sedangkan Satria F, 24,5 mm.

Begitu juga kondisi jarum skep. Jet needle milik Satria F lebih besar ketimbang Spin. So tentunya, kucuran bensin yang dikabutkan jadi lebih banyak ketimbang pakai karbu standar atau bahkan punya Spin.

“Ini tentu beda ketimbang hanya membesarkan main-jet atau pilot-jet. Karena kalau itu, udara yang masuk juga tidak terlalu besar. Bisa sama saja,” pasti Hasan.
Bersihkan Bodi Motor Berkulit Jeruk
Buat pemilik motor bebek, coba perhatikan bagian belakang tutup panel instrumen, tutup bodi tengah, dan sepatbor belakang. Permukaan bahannya sedikit kasar alias kulit jeruk. Kalau di skubek, bagian itu terdapat di areal dek.

Membersihkannya tidak sembarangan. "Jangan dicuci atau dipoles pakai pembersih khusus motor yang kental karena, bila sisa-sisa zat pembersih melekat. 
Palilng aman, gunakan zat silikon, seperti Lemon Pledge, cairan semprot yang biasa dipakai untuk merawat dan mengilapkan mebel.  Cairan itu cukup aman untuk bahan plastik.
Caranya, hilangkan kotoran dengan membilas bagian kulit jeruk tadi menggunakan sampo motor. Setelah kering, semprotkan cairan Lemon Pledge secara merata. Kemudian, seka dengan kain untuk mengangkat kotoran atau debu yang masih menempel. 

Wednesday, July 22, 2009

Kuras Oli Sok Motor

Ganti oli sok atau peredam kejut (shock-absorber) motor enggak bisa dibilang gampang. Lepas sok atau tabung dari segitiga, buang oli lama dan masuk yang baru, kemudiann pasang lagi. Teorinya memang begitu, tapi ketika dibawa jalan, eh laju motor malah lari ke kiri dan kanan.

"Banyak konsumen yang mengeluh seperti itu setelah ganti oli," komentar Kardi. Penyebabnya, menurut juragan Kardi Mulai Motor (KMM) di Ciputat, Tangerang, itu lantaran posisi sok atau titik center sok bergeser. Jadi, ada baiknya sebelum bongkar posisi sok ditandai dulu. Jangan langsung main lepas.
Pergeseran itu dikarenakan segitiga atau sok sudah pernah dipres. Bisa-bisa setelah tabung dilepas, bagian itu minta dipres lagi saat dipasang. Makanya, Kardi kerap bertanya kepada konsumen yang hendak ganti oli sok. Jika pernah dipres, pengurasannya tak perlu bongkar tabung.
"Ada cara lain. Membuang oli sok yang lama bisa melalui bagian bawah tabung," lanjut Kardi. Kalau mau praktik, ikuti langkah-langkah yang diberikan Kardi di bawah ini.

1. Buka baut penutup oli yang ada di atas as sok. Bila sudah terbuka, gunakan kunci L6 untuk membuka baut bagian bawah di tabung sok, sekaligus berfungsi menahan suling sok di dalam tabung.

2. Setelah baut terbuka, oli pun akan ke luar. Jika semua sudah terkuras, lanjutkan dengan menuangkan bensin secukupnya. Lalu, keringkan pakai angin kompresor (kalau ada).

3. Proses selesai, pasang kembali baut penahan suling. Barulah tuangkan oli sesuai dengan kebutuhan. Misalkan bebek, sekitar 60 cc. Ingat, banyak sedikitnya oli di dalam tabung akan memengaruhi proses redaman. 

Monday, July 20, 2009

Usir Karat di Leher Knalpot Motor

Yang punya motor, coba perhatikan pada leher knalpot. Pasti terdapat karat, yang kalau didiamkan bisa membolongkan pipa saluran buang tersebut. Munculnya karat lantaran suhu yang begitu panaas di leher knalpot ketimbang di bagian ujungnya.

Sehingga, kotoran yang menempel langsung lumer dan mambantu cepatnya proses timbul karat.
Persiapkan oli bekas (sudah tidak terpakai), kemudian hidupkan mesin selama kira-kira 5 menit supaya knalpot panas.

Untuk menyakinkan kalau knalpot sudah panas, dekatkan tangan (jangan sampai menempel). Kian panas, justru maskin bagus. Kemudian oleskan oli ke bagian yang berkarat. Jangan kaget, timbul asap karena pelumas bekas yang sudah dioles menguap terkena panas. Usah penasaran kenapa karat tidak langsung rontok. Nanti karat di leher knalpot hilang sendirinya, sedikit demi sedikit.
 
© digiMotor